Thursday, June 22, 2023

DIRECT MESSAGE - Djaja Tjandra Kirana 60 Tahun Berkarya, a Painting Exhibition. at Maya, Sanur. June 28th, 2023 - 6:30PM


 /.

DIRECT MESSAGE DJAJA TJANDRA KIRANA

Djaya Tjanda Kirana yang akrab dipanggil Ko Atjeng, adalah sosok petualang seni. Sejak 1960 an ia menggeluti secara serius dua entitas kesenian yang membuatnya hidup nyaman dalam kesederhanaan. Di dunia  fotografi Tjandra Kirana melewati berbagai fase penting. 

Transformasi teknologi mulai dari sistem analog yang kuna, kemudian pindah ke semi digital sampai pada era digital penuh yag juga kita rasakan hari ini. Pengalaman demi pengalaman ia rasakan, semuanya menantang kecerdasan berfikir berujung pada persoalan estetika. Alhasil, dari kerja keras, tekun dan teliti yang dilakukan telah mengantarkannya pada berbagai pencapaian. Penghargaan Nasional dan Internasional ia raih, bahkan pada 1990, Pemerintah Thailand menganugrahkan Gelar Honouris Causa bidang fotografi kepadanya. 

Di kancah seni rupa, siapa kalangan seni yang tak mengenalnya? Ketekunan dan totalitas berkarya seakan menjadi medium interaksi bagi Tjadra Kirana dalam menjalin kekerabatan antar seniman . Penjelajahan sebagai 'penaklukan' media baru ke media yang lain adalah bukti keteladanan iman keseniamanan seorang Djaja Tjandra Kirana. Proses kreatifnya seakan tak memilih waktu. Kapanpun baginya asal ada memungkinkan ia pun menggambar, apapun objeknya. 

Sepuluh tahun belakangan di samping tekun menggeluti cat air, Tjandra  serius menekuni media kertas China - rice paper - ini sebagai penghormatan atas bakat seni yang menurun dari leluhurnya di sebuah kewasan sejuk di Tiongkok. Ia mengumpulkan sejumlah seniman di Bali untuk diberi wawasan tentang penggunaan rice paper. Tidak hanya itu keseriusannya dengan kertas padi pun dia paparkan ke derbagai instidltusi seni. Acap kali Tjandra mengajar, memberikan workshop penggunaan media rice paper di Perguruan tinggi. Sejumlah pameran pun dilakukan khusus untuk memperkenalkan kertas asli produksi bangsa Tirai bambu yang biasa digunakan melukis kaligrafi di Tiongkok. Walhasil ia pun terpilih sebagai Ketua perkumpulan Rice Paper Chapter Bali.

Usianya sekarang genap 79 tahun, ia senior dalam peradaban seni rupa Bali. Tak banyak seniman seusianya yang bisa guyub menjalin relasi bersama seniman muda, berdiskusi tentang teknik dan perkembangan seni rupa kontemporer dunia. Tjandra tetap melakukan itu, bahkan kerap mengundang sejumlah seniman untuk berkunjung ke studio nya di kawasan Jalan Teuku Umar Denpasar. Inilah yang membuat sosok Tjandra terkenang di kalangan seniman tua muda.

Dalam peringatan hari jadinya yang ke 79, akhir Juni nanti Djaja Tjandra Kirana akan menggelar tak kurang dari 60 karya fotografi dan lukisan di Maya Sanur, Resort & Spa. Pameran yang diberi judul Direct Message, dimaksudkan untuk memberikan pesan langsung kepada kalangan seni atas kiprah kreatif dan pencapaian seorang seniman dalam rentang waktu 60 tahun berkarya. Tjandra beruntung segala aktifitas seninya mendapat dukungan penuh dari istrinya, Lili.

Sungguh menarik, para seniman muda akan diberikan pesan langsung tentang hal yang belum pernah mereka diketahui. 

Sebagaimana kita pahami era 1960 an dinamika seni rupa dan penciptaan amat lekat dari beban politik, jika salah langkah bisa berujung kesengsaraan. Kecurigaan terhadap kreasi selalu terjadi. Peristiwa semacam itu berhasil dilewati dengan baik oleh Tjandra Kirana. Ini tentu bisa dimaknai sebagai keteladanan mental yang semangatnya bisa kita rujuk dalam kehidupan berkesenian hari ini. 

Lukisan yang dihadirkan dalam pameran Direct Message bertarikh antara tahun 1990 hingga 2022. Lompatan ide dan gagasan tampak dari dokumen tantang kecermatan Tjandra Kirana mendeformasi sosok penari Bali, wayang kamasan dan alam benda yang sakral kemudian beralih untuk bermain pada objek buah²an sejak 2020. Smentara karya fotografi merupakan hasil bidilan di masa sulit. Sebagian karya foto yang dipajang telah meraih penghargaan Nasional dan internasional.

Direct Message, di samping sebagai perayaan diri, juga menjadi wahana untuk menyampaikan secara langsung sebagian buah pemikiran Ko Atjeng setelah ia melintasi 60 tahun perjalanan dua sisi serat kesenian yang tak bisa ia pisahkan. 

Karena itu mari bersama kita pahami semuanya pada Rabu, 28 Juni 2023, pukul 18.30 wita di Hotel maya Sanur, Jl Danau Tamblingan.

Catch, Ema Sukarelawanto, Tien Hong, Made Kaek, Tjandra Hutama

No comments:

.

.