Dialog Sastra #51
"DRUPADI: PANGGUNG & TIMBANG PANDANG"
Senin, 11 Juli 2016, pukul 19.00 WITA
Acara sastra kali ini dihadirkan sebagai sebuah perayaan kreatif,
ditandai dengan pertunjukan dan pembacaan karya yang berangkat dari
kumpulan cerpen Drupadi (2015) karya Putu Fajar Arcana. Selain
menampilkan alihkreasi cerpen Drupadi oleh teater Bumi di bawah arahan
sutradara Abu Bakar dan pembacaan karya serta tayangan dokumenter,
tampil pula budayawan Wayan Westa yang secara mendalam akan berbagi
pandang perihal karya-karya dalam kumpulan ini. Tidak hanya
membincangkan capaian estetik, melainkan menelaah juga persoalan sosial
kultural yang menjadi .latar cerita-cerita pendek tersebut.
Drupadi adalah buku kedelapan
Putu Fajar Arcana, terbit tahun 2015 ( Penerbit Buku Kompas). Buku
tunggal pertama terbit tahun 1997 berupa kumpulan puisi Bilik Cahaya,
disusul kumpulan cerpen Bunga Jepun (2002) dan Samsara (2005). Ia
mengumpulkan esai-esai kritisnya tentang Bali dalam Surat Merah untuk
Bali (2007). Menerbitkan novel Gandamayu (2012), antologi puisi Manusia
Gilimanuk (2012) yang memperoleh penghargaan Pataka Widya Karya dari
Pemerintah Provinsi Bali. Kisah-kisah tentang perilaku korupsi terangkum
dalam buku naskah teater Monolog Politik (2014).
Budi Darma
menyatakan kumpulan cerpen ini memiliki keunggulan yaitu jarak estetis
yang melatari tokoh-tokohnya. Narator ‘aku’ misalnya, tidak lain adalah
pengarang sendiri, akan tetapi, berkat kemampuan menciptakan jarak
estetis, terasalah bahwa narator ‘aku’ bukan diri pengarangnya sendiri
melainkan orang lain yang betul-betul pernah ada.
Menurut Agus
Noor, buku Drupadi adalah sebuah tamasya cerita, di mana khasanah sastra
lama maupun sejarah tak hanya dikisahkan, tetapi ditafsir dan
dihadirkan dengan kebaruan, hingga yang lampau muncul kembali dengan
pukau dan keragaman tema yang kaya suasana.
Drupadi berisi dua
kisah terpisah, tetapi saling berhubungan. Bagian pertama berisi
kisah-kisah tragedi kemanusiaan tahun 1965 berdasarkan riset bertahun,
cerminan semangat rekonsiliasi yang diprakarsai negara. Bagian kedua
menyusup pada ajaran karma dan reinkarnasi. Karma menjadi catatan ‘buku
besar negeri langit’ yang dipercaya sebagai penyebab dari kehidupan
manusia setelah mati dan dilahirkan kembali.
Tickets: https://bentarabudayabali.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment